Mengenyam Pendidikan di Bantaran Sungai





Sekolah Alam Bengawan Solo
Sekolah Alam Bengawan Solo (SABS) merupakan sekolah alam yang berada di tepi Sungai Bengawan Solo. Tepatnya di Desa Gondangsari, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukoharjo.

Tidak ada kelas dengan bangunan permanen, yang ada hanyalah saung-saung bambu yang berdiri tegak di atas tanah. Tidak ada pula atap mewah, melainkan setumpuk daun kelapa kering sebagai peneduh. Sebanyak tujuh saung berdiri di tepi sungai Bengawan Solo. Di sinilah anak-anak mengenyam materi pembelajaran setiap harinya.


 

  


Sekolah ini dihuni 50 anak usia Sekolah Dasar dari berbagai daerah, yang tergolong dalam lima kelas (mungkin sekarang sudah bertambah karena tahun ajaran baru). Anak-anak begitu antusias dalam menerima pembelajaran setiap harinya. Duduk bersimpuh di atas dipan kayu, dengan ruangan sederhana yang dilengkapi jendela tanpa daun. Bermain menjadi selingan mereka saat pembelajaran, karena sekolah ini berprinsip agar anak merasakan kesenangan dalam belajar dan menikmati usia bermain.




“Biarkan anak-anak menikmati masa bermainnya, jangan sampai sekolah merampas hak anak di usia bermainnya,” kata Suyudi, pemilik Sekolah Alam Bengawan Solo.

Sekolah ini juga mengajarkan kepada anak bahwa belajar dapat dilakukan dimana saja, salah satunya di alam terbuka. Katanya tempat peristirahatan terakhir (makam) juga menjadi sarana belajar matematika. Anak-anak belajar matematika dengan cara melihat tanggal dan tahun wafat sampai tahun ini sebagai pembelajaran menghitung, mengurangi.

Sekolah dengan konsep alam ini berdiri atas jasa Suyudi, yang sebelumnya telah merintis PAUD pada tahun 2004. Dengan dibantu tujuh tenaga pengajar, Suyudi mengolaborasikan idealismenya dengan kurikulum pemerintah menjadi kurikulum akhlak, kepemimpinan, ilmu pengetahuan dan kewirausahaan. Pendidikan karakter sejak usia dini, lebih ditekankan di sekolah ini. Selain itu, Suyudi juga menambahkan pertanian sebagai materi pembelajaran.



Materi pertanian didapat siswa dengan terjun langsung ke lapangan. Di sana disediakan lahan kecil sebagai media pembelajaran bercocok tanam. Beberapa tumbuhan yang ditanam di polybag seperti cabai, pepaya, sayuran sampai tanaman hias berjajar rapi di lahan tersebut.

Berkat sekolah dengan konsep yang unik, inspiratif dan kreatif inilah, Sekolah Alam Bengawan Solo (SABS) mendapat beberapa penghargaan di kancah nasional dan internasional.




   

    
 






1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.